Papua
adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli
Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama LABADIOS. Pada akhir
tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama TUNGKI,
dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua
dengan menggunakan nama JANGGI. Tidore memberi nama untuk pulau ini dan
penduduknya sebagai PAPA-UA yang sudah berubah dalam sebutan menjadi
PAPUA. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama NUEVA GUINEE
dan ada pelaut lain yang memberi nama ISLA DEL ORO yang artinya Pulau
Emas. Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla
Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia
ini sebagai surga yang hilang.
Tidak
diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah
terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju
di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas
tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan
tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan
Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang
memiliki sistem penerangan maju. Para pedagang yang dengan susah payah
berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada
cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari beberapa bulan yang
ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara
aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala
sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini
tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus
diselidiki.Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua. Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.
Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan "dunia yang hilang",dan "Taman Firdaus di bumi", dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.
Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2010/08/pulau-pulau-indonesia-yang-sangat-kaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar